-------------------GMKI Melintasi
Zaman ataukah dilintasi Zaman-----------------
GMKI(Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia)yang merupakan organisasi
gerakan kemahasiswaan yang tepatnya pada hari ini yaitu tanggal 9 februari 2016
sedang diperingati hari lahirnya atau ber-Dies Natalis yang ke 66, umur yang sudah
melampaui separuh abad, dan jika ditelisik secara mendalam dari sejarah GMKI
bukan saja baru berumur 66 namun sudah berada pada umur yang ke 84 dilihat dari
cikal bakal berdirinya pada tahun 32. Dimana embrio GMKI mulai muncul pada
tahun itu sehingga membentuk sebuah organisasi yang lebih di kenal seperti
sekarang ini yaitu GMKI.
Sejenak mengenang massa
lalu serta mengagungkan massa lalu dimana GMKI memiliki peran yang cukup
signifikan terhadap perkembangan bangsa dimulai dari Sebelum kemerdekaan sampai
pada Pasca kemerdekaan bangsa tercinta kita ini, peran GMKI dalam pergolakan bangsa
sebelum merdeka dan sesudah merdeka, melalui aksi-aksi para pendahulu di
tiga(3) medan pelayanannya yaitu gereja, masyarakat dan perguruan tinggi,dimana
peran serta para tokoh-tokoh GMKI pada saat itu banyak memberikan pengaruh baik
itu melalui pemikiran dan aksi nyata terhadap pergolakan bangsa serta tidak terlepas
dari perkembangan gereja-gereja, sehingga kehadiran GMKI benar-benar bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat gereja serta masyarakat perguruan
tinggi.
Era atau zaman sudah tidak
mengenal kompromi atau tidak menunggu untuk berpikir sejenak agar berubah,
perubahan dari massa ke massa kian cepat bahkan terlambat berpikir sedetikpun
perubahan sudah terjadi dimana-mana, dan itulah realitas zaman saat ini dengan
perkembangan teknologi yang kian pesat bahkan mempengaruhi corak atau cara
hidup umat manusia sehingga ketergantungan terhadap teknologi serta semakin
meningkatnya sikap individual yang kian pelik menggerogoti cara hidup manusia,
nilai positif dan nilai negatifnya tidak bisa dipungkiri bahwa itu ada.
Keberadaan
GMKI yang tergolong lama karena sudah memakan usia hingga ke-66 memliki banyak
cerita dan tentunya pergolakan disetiap era memiliki kisah dan ceritanya masing-masing
sehingga boleh dikatakan bahwa GMKI memiliki massanya masing-masing, sebagai
organisasi kader dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas dari pada
anggotanya agar seimbang baik itu bagi anggota yang sudah pernah ataupun sedang
menjadi anggota GMKI dan sudah banyak memberikan bukti lewat aksi nyata dari pada
pendahulu-pendahulu GMKI atau senior GMKI pada massa lalu.
GMKI
Yogyakarta beberapa hari yang lalu mengadakan temu kangen senior yang
difasilitasi oleh BPC dan senior-senior GMKI Yogyakarta yang berdomisili di
Yogya, diadakan di JVR (Java Village Resort) dan dihadiri oleh
senior-senior GMKI dari seluruh pelosok tanah air,melihat luapan sukacita dan antusias oleh senior-senior
GMKI Yogyakarta memberikan motivasi secara khusus bagi para yunior-yunior yang saat ini
sedang tergabung dalam GMKI, dimana keakraban, kekeluargan yang begitu hangat
serta cerita-cerita yang sangat antusias sesuai dengan era dari masing-masing
senior yang sangat menggebu-gebu begitu yang banyak memberikan pencerahan,
serta motivasi akan kemana GMKI saat ini khususnya bagi generasi-generasi yang mengikuti jejak
mereka yang tergabung dalam GMKI.
Berbagai cerita, motivasi,
sharing dari para senior-senior tentang
GMKI yang dahulu serta GMKI yang saat ini sangat beragam dan memberikan banyak masukan
yang cukup strategis bila ditindak lanjuti. sehingga apa yang menjadi
pergumulan dan tujuan bersama dalam
konteks saat ini,bagi organisasi kemahasiswaan khususnya semacam GMKI yang termasuk
dalam kategori organisasi yang cukup lama untuk berkiprah bagi bangsa, gereja
dan perguruan tinggi, dapat tercapai dan mampu memberikan atau menghasilkan
karya bagi nusa dan bangsa serta gereja dan perguruan tinggi.
Harapan serta keinginan
bersama agar GMKI benar-benar nyata dalam di tiga(3) medan pelayanan GMKI serta
penerapan Tri Panjinya hendaknya ditindak lanjuti agar sesuai dengan harapan
yang tercantum dalam semboyan Ut Omnes Unum Sint,(kita agar semua menjadi satu), bagaimana sikap
GMKI saat ini dengan pergumulan gereja, bangsa dan perguruan tinggi di
tengah-tengah era globalisasi yang multi dinamis, dimana harus berani membuang
diri dalam gilasan bola raksasa serta mengikuti arah bola itu bergulir yang
bergulir secara terus menerus dan mampu untuk tetap bertahan dalam gilasan itu.
Hal yang menarik lainnya adalah
bagaimana menyikapi zaman saat ini yang membutuhkan kreatifitas setingkat dewa
untuk dapat menjaring domba-domba agar tergabung dalam zona biru yaitu zona
UOUS, mengikuti zaman dengan tidak meninggalkan nilai-nilai yang merupakan ciri
khas GMKI yaitu spiritualitas, intergritas dan profesionalitas.serta menjadi
garda terdepan terhadap pergumulan gereja dimana GMKI dapat menjadi anak
kandung gereja lagi , masyarakat dan perguruan tinggi yang semakin terguras
oleh zaman, dimana nilai-nilai kemanusian semakin memudar dengan meningkatnya
sikap individual yang bahkan tidak mampu untuk dihindari.
Enam-enam (66) merupakan
angka kembar serta angka yang besar karena sudah melewati angka-angka kecil
lainnya dengan angka yang cukup besar ini GMKI lebih optimal dalam menjalani
tugas dan panggilannya bagi bangsa Indonesia di era saat ini,dengan banyak
pergumulan yang ada serta tantangan yang cakupannya cukup luas dan membutuhkan
energi yang banyak dengan mengoptimalkan semua kekuatan yang ada agar lebih
maksimal dalam menjawab segala pergumulan yang ada di tengah-tengah medan
pelayanannya, bagaimana GMKI mampu menciptakan pola yang baru dalam menjawab
segala pergumulan yang ada dan kiprahnya bagi bangsa dan gereja semakin meningkat.
Dan bagaiamana GMKI berperan untuk selalu bertumbuh dan bertumbuh lagi.
DIRGAHAYU GMKI ke-66
Ut Omnes Unum Sint!
0 Comments:
Posting Komentar