Minggu, 29 Maret 2015

BAIK & BENAR

Selintas kata-kata ini bisa diartikan mempunyai konotosi atau makna/arti yang sama, namun bagi saya(bisa di interprestasikan masing-masing), berawal dari saya secara pribadi menonton sebuah acara televisi swasta yang menayangkan sebuah program acara televisinya yang secara rutin ditayangkan pada hari-hari tertentu, program acaranya karena sering saya nonton saya berani katakan bahwa acara itu cukup memberikan banyak inspirasi dan motivasi tentang kehidupan dalam bersosial.
          Berawal dari menonton program acara televisi itu, kemudian memberikan banyak pertanyaan dalam pikiran saya tentang dua kata seperti judul yang saya sampaikan diatas, kata yang disampaikan oleh nara sumber dalam acara itu, kemudian menjadi bahan pemikiran saya dalam beberapa hari setelah itu, dan suatu saat ketika ada kejadian yang saya alami kemudian mengingatkan saya kembali tentang kata-kata itu.
          Dalam hal menolong mungkin setiap manusia pastilah mengalami hal ini karena bagaimanapun kita(manusia) selalu beraktifitas dan selalu bertemu dengan sesama kita, dan hal ini pun sebagai orang yang beriman tentunya hal ini dianjurkan dari agama kita masing-masing. Dan hal menolong ini merupakan perilaku yang baik yang bahkan sudah banyak di-idamkan oleh setiap manusia.
          Namun yang menjadi pertanyaan bagi saya tentang perilaku “Menolong” ini bagi saya sama dengan berkelakuan “baik’ kemudian ketika saya berbuat “baik” dalam hal ini ‘’menolong’’ kemudian saya mengorbankan beberapa agenda atau kegiatan yang Urgent dan kedua hal itu sama-sama urgentnya yaitu sikap menolong tadi dengan agenda yang sudah kita buat, ketika saya harus menepati janji yang sudah sama-sama dibuat dan sudah menentukan hari, jam dan lain-lainnya tentunya adalah perilaku yang benar. Dan Akhirnya kedua hal ini sama-sama tidak terlaksana, walaupun yang satunya hampir terlaksana namun tidak maksimal.
          Dari kedua hal ini bisa menjadi bahan refleksi bagi saya dan mungkin bagi kawan-kawan yang sudah pernah merasakan hal seperti ini dari hal berkelakuan Baik dan Benar, dari hal yang saya alami yang ditolong itu bisa berdampak bagi orang banyak, sedangkan yang menuntut saya untuk berperilaku benar itu tentang hal pribadi saya sendiri, karena saya sudah menyatakan untuk bertemu dihari yang sama dengan seseorang yang menyangkut mas depan saya, yang saya pikirkan adalah ketika saya meminta untuk bertemu pada hari itu mungkin saja sebenarnya dia mempunyai agenda lain, namun karena ada hal lain yang dia lihat dari kondisi saya waktu  kemudian dia mengiyakan untuk bertemu.
Bagi saya dari kedua hal ini tentang berperiliku BAIK dan BENAR ada makna yang sangat berkesan.
          Akhirnya muncul pemikiran, tentang kondisi ketika kita sedang bepergian menggunakan alat transportasi apapun namun saya melihatnya di sebuah pesawat, ketika hal-hal genting terjadi di himbau bagi semua penumpang untuk menolong dirinya sendiri terlebih dahulu setelah itu baru dianjurkan untuk menolong orang lain.

--------------Matur Thankyu-----------------

Jumat, 13 Maret 2015

JUGGERNAUT





Waktu sudah tidak lagi berkompromi ketika sudah saatnya senja akan kembali ke peraduannya semua aktifitas seakan terhenti, yaa dan semua apa yang sedang di kerjakan akan berhenti untuk waktu saat ini, dan akan kembali lagi pada saat matahari terbit tersenyum kepada bumi segala aktifitas pun akan kembali.waktu adalah penentu untuk memulai dan mengakhiri segala sesuatu, ketika tidak mengikutinya kita seakan-akan tertahan dengan dinamika disegala sisi kehidupan di sekitar kita..perkembangan globalisasi/modern sudah menjadi bagian dari setiap kehidupan, dan tak akan ada yang bisa menghindarinya, mengutip istilah salah seorang sosiolog dunia dunia modern sama halnya dengan JUGGERNAUT ,sebuah dewa dunia yang diyakini disalah satu bangsa, ritualnya seriap manusia harus membuang diri jalan yang Ia lalui sehingga setiap manusia harus tergilas olehnya.sama halnya dengan dunia modern saat ini setiap manusia harus mengikuti bahkan harus membuang diri kedalam jalurnya sehingga dapat mengikuti perkembangan..pertanyaannya apakah setiap manusia sudah siap?ruang dan waktu sudah tidak bisa dibatasi. perubahan seolah-olah jalannya seperti detik atau bahkan setiap hembusan napas sudah pasti ada yang berubah. terkadang dampaknya yang  tidak di antisipasi, dunia modern sangat bersahabat dengan perubahan yang multi dinamis, dan tidak luput dengan gaya hidup yang yang serba glamour, sikap hidup Hedonisme, konsumtif akan menjadi bagian dengan jalannya dunia saat ini(baca:modern).apakah simbol hidup bangsa kita yang sudah menjadi panutan sejak para founding fathers kita dulu terapkan yaitu GOTONG-ROYONG bisa dipertahankan?????mari merenung..........................................................................................