Sabtu, 17 November 2012

HARAPAN ITU!!!!


ANTARA  HARAPAN DAN  REALITA

 
Saat ini ketika saya menulis kalimat ini posisi saya sedang berada dalam masa yang boleh saya katakan renjana, galau, atau gelisah (tidak dalam arti persoalan cinta), karena ketika saya katakan sedang gelisah, galau, renjana  banyak makna yang bisa kita tafsirkan karena semuanya relatif untuk diartikan, persoalan mendasar kenapa saat ini masi mau menuangkan apa yang saya rasakan dalam sebuah tulisan agar dapat di lihat dan di refleksikan secara bersama-sama akan potensi kita dalam menyikapi segala persoalan yang saat ini terjadi karena bisa menjadi doa kita bersama untuk menyikapi masalah-masalah yang belum tuntas terjawab dalam kurun waktu yang cukup lama, sudah di lewati beberapa dekade kehidupan tetapi persoalan ini masi tetap muncul. Pertanyaannya apakah kita masing-masing sudah mengetahui persoalan itu.
Ketika saya masuk dalam ranah kehidupan berorganisasi, baik yang sifatnya kedaerahan, sifatnya keagamaan. Kemahasiswaan, persolan yang nantinya akan di bahas dalam tulisan ini menjadi pokok persoalan yang belum mampu di jawab oleh segenap manusia bahkan kelompok dan kadang-kadang kita terlalu terlena dengan eforia masa lalu mengagungkan kejadian yang masa lalu, memang kita tidak boleh melupakan sejarah namun kadang-kadang sejarah itu sendiri bisa menjadi guru atau panduan dalam aktifitras kita dan bisa juga menjadi boomerang dalam kehidupan kita berkelompok yang membuat kita semakin terlarut dan bahkan akan menjadi penuntun kearah yang salah, karena kadang kita cuman mendengar dan membayangkan sehingga kita salah menafsirkan. 
Pertanyaan yang kadang muncul dalam benak kita atau saya karena saya tidak bisa mengidentifikasi pikiran – pikiran masing-masing orang, ketika kita semakin terlarut dalam pikiran bawah sadar kita yang kadang-kadang bisa jadi kita lupa akan identitas kita sebagai makhluk Tuhan yang paling Mulia, kenapa saya katakan Mulia karena sudah banyak teori dan temuan yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk hidup yang ada di dunia ini yang mempunyai keunikan tersendiri dan juga yang mempunyai banyak kelebihan, saya tidak bisa menjalaskan semuanya karena inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk mencari alasan kenapa kita di katakan makhluk hidaup yang luar biasa.
Sedikit tidaknya kita sudah bisa masuk dalam pokok pembahasan sesuai dengan perikop di atas, ANTARA HARAPAN dan REALITA. Maksud kenapa saya mengangkat topik ini agar kita benar - benar tau akan harapan kita masing-masing, karena ketika di perhadapkan dengan sebuah pilihan kadang kita lupa akan apa yang menjadi tujuan kita, secara tegas boleh dikatan kita lupa diri dalam arti lupa akan apa yang men`jadi tugas dan tanggung jawab kita.
Harapan ketika di defenisikan banyak sekali pemaknaan yang bisa kita angkat baik harapan dari diri kita sendiri, kemudian harapan keluarga kita, harapan lingkunga kita sampai pada harapan bangsa kita, bagi kita kaum-kaum muda yang masih berada dalam semangat idealis kita, disini saya coba mendefinisikan secara keseluruhan yang mungkin bisa di jadikan bahan refleksi.  Ketika saya berada dalam segala lingkup ini tentunya kita di berikan pilihan mana yang akan menjadi prioritas dalam kehidupan kita, tapi disini kita diminta untuk benar-benar bisa beranjak dari segala kekurangan kita yang masih mengganjal dalam benak kita sehingga kita sulit untuk beranjak, dari semua lingkup yang sudah ada diatas saya mencoba menarik sebuah kesimpulan dari sekian banyak harapan, satu point yang bisa kita cermati secara bersama yaitu KOMITMEN, akhir-akhir ini ketika saya secara pribadi berada dalam berbagai aktifitas, saya banyak melihat kekurangan yang sudah kita sepelekan yaitu komitmen, karena kadang kita lupa untuk mengaktualisasikan komitmen kita dan kadang kita pura-pura lupa akan hal ini, yang sebenarnya merupakan pemandu untuk menggapai semua harapan itu, kenapa saya menyatakan bahwa ini adalah kendala, karena kebanyakan kita selaku yang boleh saya katakan tulang punggung bagi keluarga, bangsa dllnya, seringgakali lari dari komitmen dan sering melupakan bahkan tidak tau apa yang menjadi komitmen kita ketika berada dalam dunia manapun dan ketika berani menyatakan komitmen dan siap menjalani semua itu sudah pasti kita bisa menjawab kegelisahan-kegelisahan yang sudah kita lihat baik itu dalam diri kita, keluarga dan bangsa yang kita cintai ini, salah satu contoh ketika kita berada dalam lingkup bangsa agar bisa menjawab harapan bangsa yang sudah lama di perdebatkan pertanyaan mendasar kenapa masih ada pertikaian dimana-mana, kenapa masih ada gizi buruk, kenapa masih banyak pengangguran, karena kita juga sudah semakin terlena dengan banyaknya persoalan bahkan kita bingung menerjemahkan mana dari sekian banyak persoalan itu yang menjadi pokok atau inti, karena kita juga sudah masuk dalam jebakan-jebakan globalisasi yang semakin kompleks sehingga kita lupa apa yang melatarbelakangi kemerdekaan bangsa kita ini yaitu sikap yang kolektif dan saat ini kebanyakan kita malah mengabaikan hal ini kita lebih mengutamakan sikap individual, bukannya tidak mengakui bahwa sikap individual itu tidak penting tapi kita bisa memposisikan diri mana yang harus kita hadapi dengan individu dan mana yang harus kita hadapi secara kolektif, inilah REALITAS saat ini banyak yang sudah melupakan hal yang mendasar yang perlu kita bangun, sudah banyak yang tidak peduli dengan persoalan ini, itulah inti dari kenapa di awal kalimat pembuka diatas saya menyatakan sedang galau atau renjana / gelisah karena sudah banyak saya temui di berbagai kalangan kalau membicarakan masalah kebangsaan atau negara kita itu dalam kalimat yang lagi trend saat ini namanya sesuatu ya, karena sudah semakin sedikit kita (baca:kaum muda) yang turut gelisah dengan persoalan bangsa saat ini.
oleh karena itu marilah kita kembalikan sikap/tindakan para pendahulu kita untuk selalu dalam persatuan/selalu kolektif.
Ini merupakan sedikit coretan yang perlu di koreksi lagi dan akan bersambung di halaman berikutnya..
SALAM !!!      

Kamis, 08 November 2012

Mari Belajar


MENULIS ITU MULIA



Kondisi saat ini yang tercermin lewat perkembangan zaman yang semakin kompleks, berbagai  kebutuhan sudah tidak lagi sulit untuk diperoleh. Hal seperti ini menyebabkan kita semakin terlena oleh keadaan. Bahkan, semangat menulis di kalangan mahasiswa ikut tergerus. Perkembangan teknologi yang kian pesat bukannya menambah semangat malah sebaliknya merendahkan semangat untuk menulis. Sehingga kadang kita lupa apa yang akan kita lakukan  sebagai kaum intelektual muda yang sudah seharusnya tugas dan tanggung jawab kita memberikan informasi, kontribusi pemikiran bagi khalayak  atau dengan kata lain penyambung informasi bagi yang membutuhkan informasi itu sendiri lewat media-media yang semakin banyak seperti sekarang ini.
Meningkatkan semangat menulis dapat kita tempuh dengan banyak cara dan berbagai tempat, baik di lingkungan sekitar kita, kampus, rumah atau kos. Melalui itulah akan timbul inspirasi atau ide sesuai dengan apa yang kita inginkan, yang dapat dikemas dalam sebuah tulisan baik yang bersifat fiksi (puisi, cerpen), non fiksi ( artikel, opini) dan berita. Tinggal bagaimana  tulisan kita dikemas dengan baik sehingga dapat dibaca oleh banyak orang.
Menulis sesungguhnya dapat menjadi kegiatan yang mulia. Secara harafiah  arti kata mulia merupakan  sebutan atau pun sebuah perkataan yang lasim kita dengar bagi Tuhan Allah, para raja atau pun bagi petinggi-petinggi di negara. Mulia merupakan istilah yang ditujukan bagi posisi atau sifat yang sangat dihargai yang mempunyai nilai sangat bermakna bagi kita manusia. Inilah yang menjadi landasan agar berpikir kenapa kata agung dan mulia itu yang digunakan.
Mulia atau Agung jarang digunakan karena makna dari kata itu di tujukan bagi orang yang terpilih bukan sembarangan orang yang menyandang kata seperti itu, dengan kondisi saat ini semakin minimnya sosok atau orang yang bergerak sesuai hati nurani yang sudah terkontaminasi dengan berbagai kepentingan yang mengarah pada kepentingan individualistik yang berdampak bagi banyak orang. Kondisi seperti ini dapat di kritisi lewat berbagai cara salah satu cara yang bisa di gunakan melalui tulisan-tulisan, menurunnya peran atau kontribusi pemikiran merupakan satu hal yang menyebabkan tambah merajalelanya kondisi sosial yang saat ini terjadi sehingga berdampak buruk bagi keutuhan.
Menulis sama halnya dengan mewartakan kebenaran, melawan penindasan-penindasan terselubung seperti yang sekarang ini terjadi,  karena melalui tulisan dapat kita berikan masukan, kritikan yang sifatnya membangun dan juga memberikan jawaban bagi banyak orang, karena apa yang akan ditulis bisa menjadi salah satu penyebab untuk perubahan karena melalui tulisan dapat tersalurkan aspirasi-aspirasi sesuai dengan kondisi rill yang terjadi di masyarakat entah itu berupa kritikan moral yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang dan juga tulisan berdasarkan hasil temuan/penelitian.   
Ide atau inspirasi dapat kita kemas dalam realitas atau peristiwa  yang saat ini terjadi yang dapat memberikan kita inspirasi untuk mengarang sesuai dengan apa yang di butuhkan sesuai dengan konteks saat ini, dapat  didalami dengan sering-sering keluar dan  membaca ataupun menulis apa saja yang kita pikirkan, saat dimanapun kita berada.  kemudian dapat difokuskan dalam satu hal sesuai dengan kejadian yang dilihat dan dapat di rangkai dalam sebuah tulisan entah itu puisi, artikel atau opini dan juga berita.
Menurut MUSTOFA W HASYIM salah seorang penulis
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menulis
1.      Menulis puisi atau cerpen
-          Mencari salah satu dari fakta kehidupan untuk di pilih sebagai tema, ide, inti tulisan
-          Kembangkan imajinasi dan libatkan emosi serta intuisi(sesuai batin,naluri dan emosi) ketika menulis
-          Mulai menulis dengan struktur/susunan J,I,P,E (judul, intro, plot, ending)
-          Menggunakan bahasa yang bisa memberikan gagasan, mudah di pahami dan dapat menghanyutkan pembaca
-          Sesuai dengan jumlah/panjang tulisan dengan halaman yang tersedia
2.      Menulis artikel/opini
-          Mencari topik yang sesuai dengan visi dan misi majalah, tepat waktu(aktual)mendesak untuk di tampilkan
-          Mencari bahan-bahan pendukung untuk membahas topik tersebut
-          Mulai menulis dengan struktur/susunan J, P, I, P(judul,pengantar,isi,penutup)
-          Menggunakan bahasa ilmiah populer
-          Menyesuaikan jumlah panjang tulisan sesuai dengan halaman yang tersedia
3.      Menulis Berita
-          Memenuhi unsur 5 W 1 H (what, who, when, where, why dan how dari kejadian/kegiatan)
-          Memenuhi struktur/susunan berita J,L,B,E(judul, lead,body dan ending)
-          Menggunakan format/kontruksi piramida terbalik(makin diatas makin penting, makin ke bawah makin berkurang pentingnya)
-          Memenuhi ketentuan layak muat masing-masing media(penting, menarik,urgen) 
Dengan perkembangan zaman di dunia komunikasi saat ini, sudah banyak di sediakan  wadah, yang dapat digunakan untuk dapat menyalurkan  pemikiran-pemikiran, atau kritikan-kritikan atau apapun namanya. sebagai orang muda yang selalu di katakan kaum intelektual  baik itu media  yang berada di dunia maya maupun di dunia nyata semuanya sudah tersedia  tinggal bagaimana wadah itu diisi dan bagaimana caranya itu lah tugas dari masing-masing yang mengaku mahasiswa sebagai agen perubahan.   

Jumat, 06 April 2012

Maknai Waktu

Malam gelap sudah datang dan dengan tiba-tiba matahari heran karena ternyata dirinya masih bersinar dan buru-buru menyinari gelap itu,,,jangan sampai seperti ini seolah-olah takut kehilangan waktu..
" maknai waktu "
mengutip perkataan para filsuf-filsuf terdahulu perubahan itu membutuhkan Ruang Dan Waktu, selagi masih bisa mengendalikan waktu kendalikanlah karena waktu tidak akan datang untuk yang ke dua kalinya, satu langkah kecil bagi manusia tapi satu lompatan raksasa bagi kemanusiaan kata neil amstrong ketika mendarat pertama kali di bulan,
manusia di katakan HOMO SAPIENS karena merupakan makhluk yang berpikir yang tentunya segala sesuatu yang di lakukan pasti melalui pikiran yang akhirnya menjadi sebuah pengetahuan, bersyukurlah karena kita di ciptakan oleh yang maha kuasa mempunyai kelebihan dari makhluk-makhluk yang lainnya, karena kita sudah di pilih sejak kita dalam sel-sel spermatosoa  marilah kita menghargai apa yang sudah di berikan Tuhan untuk kita,
                       " PEMIMPIN ADALAH SEORANG PEMIMPI"