Senin, 28 Maret 2011

kelinci dan kuda


kau tak di lahirkan sebagai dirimu yang sebenarnya kata sang kuda, skin horse . dirimu yang sebenarnya adalah  apa  yang terjadi padamu. Ketika seorang anak mencintaimu untuk waktu yang sangat lama, yang  tak menganggapmu  hanya sekedar teman bermain, tapi yang benar-benar mencintaimu maka barulah kau menjadi dirimu yang sebenarnya.
Apakah hal itu menyakitkan? Tanya rabbit sang kelinci.
Kadang-kadang jawab skin horse karena dia selalu mengatakan yang sebenarnya. Kalau kau menjadi dirimu yang sebenarnya, kau takkan peduli walaupun hatimu terluka.
Apakah semua itu terjadi dalam sekejap seperti sedang terlempar keatas? Tanya rabbit lagi, ataukah sedikit demi sedikit?
Itu tidak terjadi dalam sekejap, kata skin horse membutuhkan waktu yang lama. Itulah sebabnya mengapa orang-orang  yang gampang menyerah atau yang suka mencelaka kanorang lain atau yang harus di perlakukan istimewa sering tak bisa menjadi diri mereka sendiri , biasanya pada saat kau menjadi  dirimu sendiri, hampir semua rambutmu sudah rontok, matamu sudah rabun, dan tulang-tulang mu sudah lepas dan membusuk. Tapi tak apalah, karena begitu kau menjdai dirimu sendiri, kau tak nampak jelek kecuali bagi orang-orang yang tak mengerti... karena pada saat itu, kau tak mungkin menjadi orang lain lagi. Sekali menjadi dirimu sendiri akan begitu seterusnya.

 Cuplikan dari ” The velveteen rabbit

Rabu, 02 Maret 2011

spirit


Hidup adalah kompetisi yang membutuhkan keseriusan dan keyakinan, tanpa adanya sebuah keseriusan dan keyakinan hidup bagaikan sebuah kesalahan. Kenapa saya bisa hadir di dunia ini? Pertanyaan – pertanyaan seperti ini akan muncul senantiasa.  kesalahan-kesalahan yang sudah kita lakukan, bagaikan dosa yang tidak dapat di tebus, sehingga timbul kebimbangan dalam menentukan sebuah pilihan, putus asa dan rasa bersalah akan terus menyelimuti pikiran, sehingga bingung dalam menentukan sikap, seolah-olah hidup tanpa adanya  tujuan.  
dalam konteks kehidupan sekarang ini yang serba terlambat kita seperti di kejar oleh waktu,  yang akan memacu kita untuk bagaiman kita akan bertindak, yang membutuhkan sebuah komitmen dan kepedulian terhadap akan pentingnya sebuah  usaha untuk terus hidup, dalam artian tidak boleh terlena dengan kesalahan-kesalahan masa lalu, yang terpenting bagaimana kita memiliki perubahan, agar apa yang menjadi obyek dari pikiran kita dapat terwujud, dan tidak di makan habis oleh waktu. 
Jangan sampai kita di kalahkan oleh waktu, buatlah agar kita yang mengatur waktu jangan waktu yang mengatur kita, larut dalam berpikir kadang bisa menimbulkan malapetaka bagi kita, terjebak oleh situasi kehidupan sekarang ini yang penuh dengan resiko dalam bertindak, hasil pemikiran kita benar, ketika mengambil sebuah kesimpulan tapi belum tentu benar ketika menjalaninya, karna memang kebenaran yang mutlak adalah milik SANG PENCIPTA.
Perkembangan saat ini menimbulkan rendahnya pemahaman akan kondisi sosial saat ini, dengan munculnya sifat-sifat mementingkan diri sendiri, dan memang itu semua adalah tuntutan zaman, karena tidak bisa di hindari lagi dimana kita sendiri sudah masuk dalam kondisi seperti ini sendiri.
Merubah kebiasaan tidak semudah membalikan telapak tangan, membutuhkan sebuah proses, mengutip perkataan che guevara” perubahan membutuhkan ruang dan waktu”,
Salam!!